-->

Filosofi Fundamental Analysis

Jika kita mendengar fundamental analysis mungkin di bayangan kita adalah sesuatu yang rumit dan ribet, harus sarjana ekonomi dan lain lain.
Sebenarnya tidak, bahkan penulis blog ini hanya lulusan SMA.
Fundamental analysis sebenarnya tidak sulit jika kita bisa memahami magic word yang ada.
Sebagai contoh:
Magic Word: Perusahaan A akan melakukan right issue untuk mengokohkan struktur permodalan.
Arti  : Perusahaan memerlukan modal tambahan karena utangnya sudah menumpuk.
Saya analogikan seperti itu.
Itulah magic word yang saya katakan. Meskipun tidak semuanya seperti itu tapi bisa saya jadikan contoh saja.
Pentingkah fundamental analysis itu? Saya katakan ya. Untuk investor yang ingin bertransaksi aman adakalanya harus mengerti fundamental analysis. Fundamental analysis juga bisa direlasikan dengan value investing atau nilai wajar.
Untuk investor yang tidak bisa setiap saat memperhatikan running trade, adakalanya untuk sedikit memahami fundamental analysis.
Menemukan saham dengan fundamental yang baik tidaklah cukup, timing pembelian juga perlu dicermati. Kita tahu setiap yang naik juga pasti turun, yang kita perlu lakukan adalah membeli saat harga benar-benar murah (undervalue).
Untuk itu kita perlu mempelajari siklus ekonomi dengan memahami aktivitas ekonomi menggunakan GDP (Gross Domestic Product).
GDP adalah jumlah suatu produk yang dihasilkan suatu negara. Semakin banyak barang yang diproduksi menandakan ekonomi sedang tumbuh.



Fase ekonomi sebenarnya dibagi menjadi 5, akan tetapi akan saya singkat menjadi 2 inti utama yaitu kontraksi dan expansi.
Pada fase kontraksi tingkat konsumsi menurun mengakibatkan laba produsen tergerus sehingga mengakibatkan banyak produsen yang tutup. Ini bisa dilihat dari penurunan angka GDP.
Sedangkan pada fase ekspansi, tingkat konsumsi meningkat sehingga produsen kewalahan untuk memenuhi pasar, ini bisa dilihat dari kenaikan angka GDP.
Kedua fase ini akan terus bergantian.

Elliot Wave Theory

Teori yang pada awalnya disebut dengan The Wave Principle ini dikemukakan oleh Ralph Nelson Elliot pada 1920 an kemudian dikenal dengan Elliot Wave Theory.
Teori ini dijabarkan dalam Nature's Law- The Secret of the Universe pada tahun 1946.
Prinsip ini kental dipengaruhi oleh Dow Theory yang memiliki prinsip dasar yang sama.
R.N Elliot juga mengemukakan teorinya dengan ilustrasi Laut.
Kata-kata dalam karyanya menggunakan ombak, air surut, dan aliran. Sedangkan Dow Theory melukiskan sebagai air pasang, ombak dan riak.
Elliot berpendapat manusia memiliki perasaan yang sama terhadap suatu situasi. Hal ini menciptakan suatu pola yang berulang dapat diprediksi. Pola tersebut mencerminkan sifat manusia yaitu fear dan greed. Takut dan serakah.
Aspek pada Elliot Wave Theory adalah pola, waktu dan rasio.
Elliot mengemukakan pergerakan harga pasar terbentang dalam ritme, yaitu : 5 ayunan pada arah trend yang sedang berlangsung, dan 3 ayunan pada arah berlawanan.


Lima ayunan pertama disebut impulse, 3 ayunan berlawanan disebut corrective.

DMI-Directional Movement Index

Indikator ini memprekuat indikator ADX untuk mengukur sebuah trend.
Pada umumnya indikator ini dipakai bersamaan dengan indikator ADX. Pada oscilator akan ada 3 warna berbeda, yaitu ADX, DI+, dan DI-.
Dinyatakan sinyal beli apabila garis DMI + memotong ke atas DI-. Dan diyatakan sinyal jual jika DI+ memotong kebawah DI-.
Periode standard dari indikator ini yaitu 14D. Semakin pendek periode yg dipakai makan akan sering terjadi fake signal.


ADX-Average Directional Index

ADX adalah indikator yg dibuat untuk mengukur kekuatan trend dari suatu emiten, indikator ini ditemukan oleh pencipta indikator RSI dan parabolic SAR.
Skala yang dipakai adalah 0-100.
Cara membacanya adalah dengan garis ADX. Apabila garis meningkat maka trend berada pada posisi kuat baik uptrend maupun downtrend. Apabila garis ADX menyentuh level tertinggi ataupun terendahnya, seringkali akan terjadi reversal trend.
Garis ADX yang menunjukkan divergence dapat dijadikan pertanda melemahnya trend.
Jika harga bergerak membentuk puncak baru yg tinggi disertai garis ADX yg berlawanan, maka terindikasi akan terjadi fase bearish. Sedangkan jika harga membentuk titik terendah dengan disertai naiknya garis ADX maka terindikasi akan terjadi tanda bullish.



MACD Histogram-Moving Average Convergence Divergence

Indikator ini adalah korelasi dari dua EMA yang berbeda timeframenya. Yang paling sering digunakan adalah EMA-26 dan EMA-12. Indikator ini mirip dengan indikator Doublecross EMA. Tapi MACD lebih menghasilkan sinyal yg sensitif.


SMA-Simple Movement Average


Moving Average adalah indikator paling mainstream yg digunakan para trader yang menggunakan rumus pergerakan rata2 harga emiten.
Garis MA biasanya digunakan sebagai penentu titik support dan resist. 
Movement average sendiri dibagi menjadi 3 bagian.

SMA- Simple Movement Average

SMA mengindikasikan pergerakan rata2 harga suatu emiten dalam rentang waktu cukup sederhana, yang paling sering digunakan adalah rentang waktu 10,20,30,50,100 dan 200 hari.
Semakin kecil rentang waktu yang digunakan maka data yg didapat akan semakin sensitif.
SMA digunakan juga untuk mengetahui titik entry dan exit suatu emiten. SMA juga digunakan untuk menentukan trend suatu emiten, bila harga berada di atas garis SMA dikatakan bullish,apabila sebaliknya maka bearish. SMA memiliki kelemahan yaitu hanya mencakup periode waktu tertentu, yang mengakibatkan bobot dari harga setiap harinya sama. Sedangkan bobot harusnya semakin berat di hari terakhir.


Pada gambar diatas menggunakan MA 20, bisa kita lihat setelah chart menembus garis MA maka trend pengalami kenaikan

On Balance Volume

OBV adalah parameter technical yang mengacu pada volume transaksi, cara kerjanya sama seperti trendline, saat volume naik dibanding dengan transaksi sebelumnya maka arah OBV juga akan naik.
OBV pertama kali ditemukan oleh Woods dan Vignolia ,dan diimolementasikan oleh Joseph Granville.
Apabila harga naik tetapi arah OBV turun maka kita gunakan rumus Harga naik- Volume Turun- Trend turun.
Inilah yang disebut divergence yaitu penyimpangan arah antara candlestick dan OBV.
Anda dapat menggunakan indikator OBV pada trading platform yang anda gunakan.

 
Seperti contoh diatas saham BBNI menyentuh new High price, akan tetapi didukung dengan OBV yang kecil yang menandakan akan terjadinya perubahan trend.
bisa dilihat harga mulai turun sejak menyentuh harga tertingginya.
Copyright © | by: Me